A letter for Mamori


A letter for Mamori
(An Eyesheild 21 Fanfict)




Author : siapa yaa ? XD GUE XP
Genre : Hurt/Comfort



Don’t like don’t read -__-v



Aku memandang ke arah tumpukan surat yang berantakan di pojokan kamar kakakku , yep , kakakku memang tampaknya sudah tidak peduli dengan apapun lagi, ia sudah tak merasakan apapun lagi , tapi ia masih hidup , kan?
“Kakaaak?” panggilku,ia terus diam di kamarnya , memandang ke arah ubin yang putih
“Kakak mau makan?” tanyanya
Ia terus diam
“Kakak tidak boleh diam terus seperti ini”
“Kakak??”
Aku menatap satu lembar kertas yang ada di antara tumpukan kertas kertas tua yang sudah usang , aku menatap surat tersebut , kemudian membacanya…



Hey , apa kau baik baik saja disana , Manager Sialan ? Kekeke , sudah lama aku tidak menyuruh nyuruhmu dan memperlakukanmu seperti budak lagi!
Kau tahu ? Deimon Devil Bats sudah berubah menjadi sebuah tim yang hebat dan sukses , sayang sekali .. Di Christmas Bowl kau tidak datang , padahal aku sudah menunggu kehadiranmu di waktu itu
Kenapa kau tak datang  ? Pasti ada alasan yang lain , kan ?
Buat apa aku bertanya?
Aku sudah tahu mengapa kau tidak datang .. Yep , jujur aku terkejut sekali , hampir 2 tahun kita menjadi sahabat di SMA , dan …. Akhirnya aku dan kau berpisah
Apa kau masih bisa melihatku disana , Manager Sialan ?
Aku datang ke rumahmu setelah Kaa-chan , adikmu  , memberitahuku soal hal itu
Aku dengan masih mengenakan  baju American Football tim Deimon dengan terburu buru membawa mobilku ke rumahmu , dan kau sudah tidak ada lagi
Manager Sialan , bagaimana rasanya ada di dunia lain dari kami ? Apa kau merindukan kami? Apakah kau bisa tersenyum karena kemenangan kami?
Kau tahu ? Walaupun kami memenangkan Christmas Bowl , kami tidak tersenyum , yep… Kami semua menangis , bukan menangis bahagia , kami menangis sedih
Sena datang ke pemakamanmu dengan tergesa gesa , matanya berair , ia juga membawa Pitt , kucingnya yang juga mengeong , dan sepertinya … Ia menyebut namamu
Kurita membawa piala Christmas Bowl dan menaruhnya tepat di sebelah makammu , dan mendoakanmu , kami semua berdoa .. Agar dapat bertemu kau lagi, tapi Suzuna memberi tahuku kalau itu mustahil
Kau tahu ? Kita bermusuhan sebelum kau tiada , kau bilang akan keluar dari tim Deimon Devil Bats .. Aku sengaja membiarkannya , karena aku tahu , itu pasti hanya gertakan
Dan kau benar benar tidak datang di Christmas Bowl , aku merekrut satu orang dari anak kelas 1 untuk menggantikan posisimu , tapi rasanya itu mustahil , jadi aku membiarkan agar kami bekerja tanpa manager, bayangkan ! TANPA MANAGER !
Sangat merepotkan , tapi untung kami sudah memenangkan piala Christmas Bowl
Manager Sialan , mungkin sekarang kau sudah tidak ada , yep… Kau tertabrak truk saat ingin pergi ke pertandingan Christmas Bowl , hingga kepalamu pecah dan tulang rusukmu retak , Manager Sialan… Kau sangat ceroboh
Gomen , Manager Sialan !
Waktu itu memang aku yang salah ! Eerr.. Maksudku bukan begitu , tapi… Yep , andai saja aku dan kau tidak bermusuhan dan kau datang bersama sama kami waktu itu , ini takkan terjadi
Mungkin kau akan tertawa melihatku dari sana , menulis surat untuk seseorang yang sudah tidak ada, hahaha bodoh , tapi aku ingin kau tahu
Maaf. Hanya itu kata terakhirku padamu … Dan satu kata lagi untukmu
Aishiteru


Aku menatap kakakku
“Jangan sentuh jarimu pada kertas kertas itu, Adik Sialan..”
“Kakak! Mamori memang sudah tidak ada , kak!” kataku menyadarkannya “Tapi.. Masih ada aku ! Adikmu! Ada anak anak Deimon ! Dan semuanya menyayangi kakak!”
Ia terdiam
“Kak ? Berhentilah bersikap seperti orang bodoh lagi!”
“Bodoh?” ia menatapku tajam , aku mulai merasa takut , karena aku dan kakak memang tidak dekat daridulu , kakak terlalu sibuk dengan dunia American Football
“Iya!!” kataku yakin “Bodoh sekali ! Ia kan sudah tidak ada! Tidak bisa digapai! Mengapa kau masih mengejarnya? Bukankah itu tindakan dari seorang idiot????”
Ia terdiam , kemudian menunduk
Yep , kata kataku keterlaluan


DDDDDDDDDDDDDDRRRRRRRRRRRRRRRRTTTTTTTTT


“Pergi ke kamarmu dan belajarlah tidur sendiri , Adik Sialan !! Kekekeke!!”
Katanya sambil mengacungkan senjata favoritnya : Bazokaa
“Hee? Darimana dia mengambil Bazokanya ?” tanyaku sambil berlari keluar dari kamar , dan ia mengejarku sampai akhirnya aku terjatuh di anak tangga di rumahku
GREP
Dengan cepat Kakak menangkap kerahku dan mengangkatku ke atas
“Heee?” aku terkejut
“Hati hati sedikit! Kau kan adikku , jangan sampai kau mati mengenaskan di tangga rumahmu sendiri !! Kekekeke” katanya tertawa puas dan menurunkanku kasar , dan kemudian keluar dari rumah
Aku tersenyum sendiri , akhirnya








Kakak kembali seperti ‘Kakak yang dulu’

This entry was posted on 20 Agustus 2010. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply