Part 1 : Forgotten

Hore saya nulis cerpen lagi
Tapi ini genre-nya ga jelas , kayanya horror deh
Selamat membaca




Aku berada di sebuah ruangan pengap berdebu , aku mencoba berdiri dan melihat sekeliling

Di pojok ruangan tersebut banyak sekali kardus tua dan kumuh , apa yang terjadi ? Aku mencoba mengingat beberapa jam sebelum aku terdampar di ruangan aneh ini..

Beberapa jam yang lalu…




“Hana !! Ayo main !” seru Polly, adikku sambil mengayuh sepeda dan memarkirkannya di depan rumah

“Ayo saja!” kataku sambil mengambil sepedaku di garasi

“Kita akan kemana ?” tanyaku

“Kita akan bermain di taman kota” kata Polly tersenyum

“Baiklah” aku mengayuh pedal sepeda sekuat mungkin mendahului Polly

Aku dan Polly mengayuh sepeda melewati gang dan jalan jalan sempit di dekat rumah kami , sampai akhirnya kami bertemu dengan jalan raya dan berniat menyebranginya

“Hana ! Hati hati!” kata Polly

“Tenang saja!” kataku sambil mengayuh sepeda menyebrangi jalan raya yang padat itu

“Hana!!! Awas!”



Aku menoleh ke Polly, dan menoleh ke arah barat , sebuah truk besar berkecepatan tinggi melaju cepat ke arahku, Aku berusaha menghindar, namun rasanya kakiku seperti beku , aku hanya bisa melihat truk itu .. Dan truk tersebut menghantam tubuhku dengan keras , semuanya terasa gelap , aku mati rasa , namun aku masih dapat mendengar teriakan Polly dan juga cairan hangat yang mengalir di kepalaku, darah….

Dan kemudian aku tidak dapat mendengar apa apa lagi , hal terakhir yang aku dengar adalah bunyi klakson mobil , teriakan dan jeritan orang orang , juga gemuruh tidak jelas dari arah utara, dan seterusnya … Semuanya terasa tidak ada

Dan akhirnya aku terbangun di ruangan ini



Aku memicingkan mata ke arah jendela … Gelap .. Sudah malamkah ?

Aku mendengar langkah kaki berat datang menuju ke ruangan ini .. Siapa ?? Ibu ? Ayah ?

Aku melihat bayangan gelap di balik pintu ruangan ini … Dan kemudian daun pintu terbuka .. Cklek



Siapa itu ??

Samar samar aku melihat seorang wanita besar , tingginya hampir sama dengan pintu , bahkan tubuhnya menutupi pintu , ia memakai gaun dengan banyak lonceng di bawahnya , setiap ia berjalan ia selalu mengeluarkan bunyi gemerincing , rambutnya panjang disanggul ke atas , matanya tersamarkan oleh kacamata hitamnya yang menutupi sebagian mukanya , ia melihat ke sekeliling , kemudian melihat ke arahku

“Here you are” bisik perempuan tersebut

Aku mundur beberapa langkah , kemudian perempuan tersebut membuka kacamata hitamnya dan menatapku , matanya bulat besar dan berwarna merah , matanya seperti melotot ke arahku

“Jangan..” erangku

“Kau tak apa?” tanyanya

Aku mendadak bingung , aku terdiam, bingung menjawab apa

“Hannah…. Ikutlah denganku” kata perempuan tersebut menggenggam tanganku

Tangannya sangat basah dan licin , sungguh mengerikan

Aku diajak keluar dari ruangan itu , di luar ruangan itu ada koridor yang sangat terang, sangat terang sampai aku harus menutup mata

Ia mengajakku menuruni tangga dan kami tiba di sebuah ruang yang luas , di sana ada beberapa kursi dan meja makan

“Sudah tiba rupanya” kata sebuah suara laki laki , aku menoleh ke arah suara … Seseorang laki laki yang tinggi , gemuk , seperti perempuan di sebelahku

Astaga… Makhluk aneh yang lain !!

Tempat apa sebenarnya ini ?



“Hannah , akhirnya kami menemukanmu” kata lelaki tersebut “Aku Stova dan perempuan di sebelahmu itu Ariel”

Aku menatap mereka berdua bingung

Ada apa ini?” tanyaku memberanikan diri

“Tidak … Kami menemukanmu” kata Stova “Duduklah dan makan hidangan ini”

Aku duduk dan melihat mereka berdua sedang memakan hotdog dan sandwich juga beberapa ikan salmon sekaligus , jujur… Itu membuatku sangat mual, sandwich tuna di depanku tidak aku makan sama sekali, aku hanya ingin pulang ! Mereka siapa ?? Monster ??

Aku menatap pintu di sebelah ruang makan , mendadak pikiranku melayang .. Aku bisa kabur dan berlari ke arah pintu itu … Tapi bagaimana jika mereka menangkapku ?

Aku harus bisa melarikan diri!

“Hannah.. Makanlah sandwichmu” kata Ariel dengan mulut penuh salmon

Aku hanya mengangguk dan mencengkram taplak meja dengan keras

“Kami mengajakmu kemari karena … ada keperluan yang sangat penting” kata Ariel

Aku menoleh ke arah mereka

“Kami butuh kau!” kata Stova



Mendadak semuanya menjadi terang, sangat terang , Stova dan Ariel menghilang , aku panik , semuanya terasa dingin dan akhirnya aku terbangun , aku menggosok gosok mata .. Tadi itu hanya mimpi , kan ? Hanya mimpi!!



Aku duduk di pinggir tempat tidur , cahaya terang sudah datang dari jendela , aku menatap cermin , kepalaku sudah diperban … Dan aku tetaplah diriku , aku mendadak tersenyum , mimpi yang aneh, bukan ?

Aku mengambil handuk dari lemari dan membuka pintu kamarku

“Kau tidak apa apa?” tanya Ibu sambil menyiapkan meja makan

“Tidak apa apa” kataku

Aku mendadak teringat pada Polly, adikku

“Polly mana?” tanyaku

“Polly siapa?” tanya Ibu

Aku menatap Ibu “Polly !! Adikku!”

“Hana.. Kau masih sakit ya?”

“Hah??”

“Kau tidak pernah punya adik..”


=======================

To be continue .............

This entry was posted on 30 Juni 2010 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

2 Responses to “Part 1 : Forgotten”

  1. sereeemm
    pollt nya kmana ??

    BalasHapus
  2. Pollt ? Do you mean Polly ? XD

    Gatau saya juga belum memikirkan ... -_-v
    ampun~ haha

    BalasHapus