The Book Part 1

NEW STORY AGAIN XD

(padahal cerita-cerita sebelumnya belom kelar)

*ditendang sama readers*




The Book Part 1


“Jangan sembarangan sentuh barang orang lain” kata kakakku sambil menatap ke arahku dengan tajam “Iya…” aku menaruh koper itu di tempatnya lagi

“Ngomong ngomong… Itu koper punya siapa?” tanyaku pada kakakku

Kakakku angkat bahu dan melihat koper tua itu “Mungkin koper ayah .. Atau ibu..”

“Aku penasaran apa benda didalamnya” kataku lagi

“Sudah kubilang jangan sentuh barang yang bukan milikmu” katanya menatapku kesal



Minggu pagi , aku sudah disuruh membersihkan loteng , dan akhirnya aku menemukan koper tersebut , kopernya kecil , ringan dan berdebu . Saat aku hendak membukanya , kakak melarangku , benar benar mengesalkan



Aku turun dari loteng dan pergi ke halaman depan , ayah sedang mencuci mobil dan ibu sedang memasak di dapur dan kakak membersihkan loteng , aku benar tidak tahu harus melakukan apa ..

Membantu ayah ? Aku tidak mau .. Ia pasti bilang “Tidak usah.. Biar aku melakukannya sendiri”

Membantu ibu memasak ? Aku tidak bisa memasak..

Membantu kakak ? Tidak , bisa bisa aku dijadikan babu olehnya



Aku menatap ke lantai atas , apa aku harus ke loteng lagi ? Ya sudahlah , daripada tidak ada yang dilakukan

Aku menaiki tangga dengan terburu buru dan langsung menuju ke loteng, aku melihat kakak sedang merapikan beberapa kardus dan menaruhnya di pojok loteng



“Hey ! Untung kau ada disini! Cepat bersihkan debu yang ada di sekitar kardus ini!” kata kakak sambil melemparkan sebuah kemoceng ke arahku

Aku menatap kesal ke arahnya , dugaanku benar , ia menjadikanku babu lagi.

Aku memasang wajah kesal sambil mengambil kemoceng yang terjatuh di tanah tersebut ,

Aku menjulurkan lidah dan melemparkan kemoceng itu ke arahnya , tapi kakakku malah tertawa.. Mungkin dia sudah tidak waras atau apa .. aku tidak tahu

Aku membersihkan debu yang banyak di sekitar kardus kardus itu , debunya banyak sekali dan aku juga harus menyapu loteng ini ..



“Aku keluar dulu ya… Aku sudah merapikan kardus kardus itu, sekarang giliranmu menyapu dan mengepel loteng ini” kakakku menuruni tangga dengan tampang tidak bersalah dan tertawa lagi

Benar benar sudah tidak waras ya -_-



Aku melihat ke pojok ruangan , koper itu sudah ditempatkan kakakku disana

Aku ingin membuka koper tersebut , yaa.. Tak apa lah sekali sekali tidak menuruti kata kata kakakku

Aku duduk di dekat koper tersebut dan membuka resleting koper tersebut

Resletingnya agak susah dibuka , tapi akhirnya resleting koper tersebut terbuka



Aku menemukan sebuah buku di dalam koper tersebut , aku mengambil buku tersebut dan membersihkan debu yang menempel di buku tersebut dengan tanganku

“Buku apa ini?”

Buku tersebut berwarna abu abu kehitaman , aku berniat membaca buku tersebut , namun tiba tiba aku mendengar langkah kaki dari bawah dan juga teriakan kakakku

“Himawari !!! Cepat ke dapur ! Sarapan sudah siap !”

Aku segera memasukkan buku itu dan menutup koper itu dengan cepat , tepat waktu , karena sedetik setelah aku menutup koper tersebut , kakakku sudah muncul di pintu loteng

“Apa sudah selesai pekerjaannya?”

Aku mengangguk dan langsung berlari ke lantai bawah dengan cepat

“Tunggu ! Hima..” kakakku memanggilku dingin

“A..Apa?” tanyaku pada kakakku dengan takut takut

“Kau tidak menyentuh koper itu , kan?”

Aku mendadak pucat , aku menggeleng dan langsung berlari ke bawah

Aku menemui ibuku dan langsung duduk di meja makan dean berpura pura tenang



Di meja makan sudah ada beberapa roti , susu dan juga nasi goreng yang dibuat ibuku , aku sebenarnya lapar , tapi aku mendadak mual dan tidak ingin makan

Kakak turun dari loteng , ia menatapku , kemudian duduk di sebelahku , diam..

Entah mengapa tapi meja makan ini terasa sangat sunyi..

Ayah sedang membaca koran sambil memakan roti isi coklat buatan ibuku, sedangkan ibu sedang serius memakan nasi goreng buatannya

Tidak ada yang bicara

“Hari ini aku ada janji dengan teman” kata kakak memecah kesunyian

“ya sudah..” kata ayah dan ibu berbarengan

Aku bersorak dalam hati , yes ! Aku bisa kembali ke loteng dan membaca buku itu, mungkin saja itu buku harian kakak sewaktu kecil

Aku tersenyum , kakak , ibu dan ayah menatapku “Apa ada yang lucu , Hima?” tanya Ibuku

Aku menggeleng ,



TOK TOK TOK



Seseorang mengetuk pintu , aku dengan malas membukakannya

“Halo?”

Aku melihat ke arah pintu , seseorang anak laki laki berbaju putih menatapku

“Si..apa?”

“aku temannya Amasa” kata anak tersebut menatapku tajam dengan mata berwarna merahnya

“Oh..” aku berteriak memanggil kakak “KAKAAAK ! Temen kakak udah datang!”

“Oke” kakakku mengambil jaketnya dan pergi dengan temannya tersebut

“Dia pacar kakakmu bukan?” tanya seseorang , aku menoleh .. Ibu ada di belakangku dan sedang mengamati kakakku yang sedang menaiki motor bersama laki laki tersebut

“Ckck.. Anak jaman sekarang” Ibu berpaling dan pergi

Aku mengendap endap menuju tangga dan membuka pintu loteng

Disana sangat sepi , namun agak rapih karena aku dan kakak membersihkannya

Aku membuka koper tersebut dan langsung membawa buku tersebut ke kamarku dan mengunci kamarku

“Apa isi buku ini ya?”

Aku membuka buku tersebut , ya.. Seperti buku tua biasanya , buku tersebut berdebu tebal , aku melihat di halaman pertama dan aku sangat , sangat terkejut

This entry was posted on 09 Juli 2010 and is filed under ,,,. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply